REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyadh al-Maliki bereaksi sangat hati-hati terhadap rencana pemasangan alat perekam baru di komplek Masjid Al-Aqsa. Ia mengatakan, alat tersebut bisa jadi 'perangkap baru' Israel untuk menangkapi jamaah Palestina.
Dilansir laman Aljazirah, Maliki mengatakan kepada radio Voice of Palestine pada Ahada (25/10) bahwa rencana Israel memasang kamera pengawas memiliki maksud lain. Menurutnya, rekaman dapat digunakan Israel untuk menangkap jamaah Muslim yang mereka percaya menghasut kekerasan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Raja Abdullah dari Yordania pada Sabtu (24/10). Kerry mengatakan, Israel telah menerima saran Raja Abdullah untuk memasang lebih banyak kamera pemantau di Al-Aqsa.
Belum ada komentar terkait ini dari Abbas.
Namun Sekretaris Jenderal Palestine Liberation Organisation (PLO), Saeb Erekat, mengatakan, Abbas telah meminta Kerry melihat akar permasalahan dari kekerasan ini. Erekat mengutip Abbas mengatakan, akarnya ada pada kelanjutan pendudukan Israel.
Selama ini, Al-Aqsa merupakan situs suci ketiga Muslim setelah Mekkah dan Madinah. Namun komplek ini juga menjadi situs suci bagi Yahudi, sehingga kerap menjadi titik nyala konflik Israel-Palestina.