REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepakat untuk menempatkan kamera pengawas selama 24 jam di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Penempatan kamera diakui Netanyahu sebagai bagian dari kepentingan Israel.
Seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (26/10), Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan, kamera pengawas dipasang untuk membantah kalau Israel melanggar status quo. Status quo dimaksud yakni ihwal pengelolaan kompleks dan hak beribadah bagi Muslim.
Selain itu, persetujuan pemasangan kamera bertujuan menunjukkan pihak mana yang menjadi provokator.
"Saya mendengar saran positif menteri luar negeri Yordania. Saya berharap hal ini membantu hal-hal menjadi tenang, setidaknya mengenai Temple Mount," kata Netanyahu.
Belakangan, terdengar kabar Israel berusaha untuk mengubah aturan lama yang mengatur situs suci Al-Aqsa. Israel ingin membagi Al-Aqsa buat Muslim dan Yahudi. Hal ini kian memicu ketegangan Israel dan Palestina.
Lebih dari 50 warga Palestina terbunuh sejak awal Oktober lalu. Menteri Luar Negeri AS John Kerry menerangkan kamera pengawas akan memperjelas siapa yang mengganggu kesucian situs suci Al-Aqsa. Hal itu disampaikan setelah melakukan pembicaraan dengan Raja Yordania Abdullah II.
Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh menuturkan penempatan kamera pengawas selama 24 jam akan membuat perbedaan yang sangat jelas.