REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Menteri Luar Negeri Palestina khawatir dengan kesepakatan baru Israel dan Yordania untuk memasang kamera pengawas di daerah titik rawan ricuh di Masjid Al-Aqsa.
Menurut Riyad al-Maliki, kesepakatan itu merupakan "jebakan baru". "Israel mencoba menggunakan gambar itu untuk menangkap jamaah Muslim yang dianggap telah memprovokasi," ujarnya.
Belum ada komentar resmi Abbas ihwal kesepakatan tersebut. Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, Israel menyambut baik usulan Raja Yordania Abdullah II untuk mengawasi Masjid Al-Aqsa dari menit ke menit.
Hal itu disampaikannya setelah pertemuan dengan Raja Abdullah II dan Presiden Mahmoud Abbas, akhir pekan lalu.
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina Saeb Erekat mengatakan, Abbas telah menjelaskan kepada Kerry agar melihat akar masalah. Akar masalah itu yakni aksi pendudukan Israel.
Situasi di wilayah pendudukan memanas Jalur Gaza dan Tepi Barat memanas setelah aparat Israel menodai Masjid Al-Aqsa. Lebih dari 50 warga Palestina terbunuh sejak awal Oktober.