Selasa 27 Oct 2015 02:30 WIB
Kabut Asap

Polusi Udara Jakarta Lebih Berbahaya daripada Asap Kebakaran Hutan?

Rep: c 37/ Red: Indah Wulandari
?Kabut asap tipis menyelimuti kawasan gedung tinggi di Jakarta, Senin (26/10).   (Republika/Agung Supriyanto)
?Kabut asap tipis menyelimuti kawasan gedung tinggi di Jakarta, Senin (26/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jakarta kembali tertutup asap tipis imbas dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan. Kendati begitu masyarakat tidak perlu khawatir karena asap tersebut tidak memberikan dampak signifikan bagi kesehatan.

Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, pada Senin (26/10), langit Jakarta kembali tertutup asap tipis.

Pantauan satelit Himawari dari analisis BMKG pada pukul 12.30 WIB menunjukkan bahwa asap tipis menutup Jakarta, bahkan daerah Banten, Jawa Barat, ‎dan Jawa Tengah bagian barat. Asap tipis ini berada pada ketinggian sekitar 3.000 meter.

Sebagian besar asap berasal dari Kalimantan yang terbawa angin ke arah Barat daya dan sebagian ada yang ke selatan.

"Asap yang menyelimuti Jakarta dan sekitarnya tipis. Konsentrasi dan ukuran partikel‎ sangat kecil sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Sifatnya yang sesaat tidak akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Jadi tidak berbahaya. Masyarakat tidak perlu resah. Asap kendaraan bermotor dan polusi udara di Jakarta yang lebih berbahaya," kata Sutopo, Senin (26/10).

Sutopo menjelaskan, adanya arah angin dari barat pada ketinggian 850 mb atau sekitar 3.000 meter menunjukkan bahwa indikasi pergerakan massa udara dari barat ke timur yang membawa uap air yang lebih basah di wilayah Indonesia.

Hal ini tentu menguntungkan bagi‎ upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). BMKG memprediksikan pada 28 hingga 30 Oktober 2015 peluang hujan di Sumatra dan Kalimantan akan mulai banyak. Hujan buatan akan diintensifkan pada saat tersedia awan-awan potensial di atmosfer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement