Selasa 27 Oct 2015 08:52 WIB

Beckenbauer Akui Jerman Berikan Uang ke FIFA

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Franz Beckenbauer
Foto: AP/Ariel Schalit
Franz Beckenbauer

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN—Pengakuan mengejutkan dilontarkan legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer. Ia mengakui ada penyerahaan uang kepada FIFA sebelum Jerman terpilih menggelar Piala Dunia 2006.

Beckenbauer yang saat itu menjadi Presiden Komite Piala Dunia Jerman menyebut nominal uang yang  diberikan mencapai 6,7 juta Euro atau sekitar Rp 100 miliar.

Namun Beckenbauer menolak sebutan uang yang diberikan oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) pada tahun 2000 itu sebagai bentuk sogokan. Menurut dia, saat itu DFB dan komite yang dia pimpin hanya mengikuti saran dari pihak FIFA.

“Saya, sebagai presiden dari organisasi komite memegang tanggung jawab atas kesalahan tersebut. Pembayaran itu dilakukan hanya untuk mengikuti saran dari bagian keuangan FIFA. Sayangnya, saya rasa memang dulu harusnya saran ini ditolak,” ujar pensiunan 70 tahun ini dikutip dari majalah Jerman Spiegel dikutip dari ESPN, Selasa (27/10)

Pernyataan berani dari sosok yang semasa bermain dikenal sebagai libero tangguh ini jadi respons atas ragam tudingan kepada dia. Pasalnya, sejak sepekan lalu, Beckenbauer memang berada dalam pengawasan dan investigasi terkait adanya korupsi di tubuh FIFA.

Dalam tuduhan yang menyerebak, uang pemberian itu digunakan untuk mengamankan suara para pemilik hak voting dari anggota Komite Eksekutif FIFA di wilayah Asia. Disebutkan Spiegel, ada empat orang anggota dari Komite Eksekutif yang jadi sasaran suap agar memilih Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

"Uang itu bukan bentuk sogokan, tidak ada yang bisa menyogok FIFA lalu tiba-tiba terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia,” kata legenda Bayern Munchen ini.

Isu korupsi di FIFA yang terfokus pada kabar penyalahgunaan wewenang dalam memberikan suara untuk tuan rumah Piala Dunia memang sedang jadi incaran kepolisian Swiss. Kepolisian di negara tempat FIFA bermarkas itu juga berkerjasama dengan Kejaksaan Amerika Serikat untuk melakukan penyelidikan.

Sejauh ini, nama Ketua FIFA non aktif, Sepp Blatter jadi sosok yang paling disorot. Pria 77 tahun itu un kini sedang menjalani masa hukuman 90 hari dilarang beraktivitas di dunia sepak bola.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement