REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Warga Kalimantan Tengah boleh bersyukur karena hari ini ada potensi hujan di Kalimantan bagian barat dan merembet ke bagian tengah. Meski begitu, warga tetap dihimbau untuk menghindari kontak langsung dengan air hujan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, Lukman Soleh menjelaskan, air hujan yang turun di udara yang penuh asap ditengarai akan mengikat partikel-partikel polutan asap.
"Himbauan waspada sebisa mungkin menghindari hujan. Karena air hujan masih bercampur dengan polutan asap hasil pembakaran hutan," ujar Lukman, Selasa (27/10).
Lukman sendiri mengakui, hujan yang mengguyur lahan yang terbakar sangat membantu mengurangi kebakaran yang terjadi, sekaligus mengurangi partikel asap yang membumbung di udara. Namun, sesaat setelah terguyur hujan, masyarakat diminta tetap waspada karena efek sesaatnya adalah asap justru akan semakin pekat.
"Hujan deras di wilayah utara Pangkalan Bun, tepatnya di wilayah Lamandau sekitarnya bisa mengurangi titik api. Hanya efek dari hujan harus diwaspadai karena bisa menambah kepekatan asap," ujar Lukman.
Wilayah Kalimantan Tengah, khususnya bagian selatan, diguyur hutan kecil pagi ini. Berdasarkan data BMKG, potensi hujan turun di Nangabulik, Sulung, dan Tapinbini pada Selasa pagi.