Selasa 27 Oct 2015 11:55 WIB

Bencana Asap Ganggu Hubungan Indonesia dengan ASEAN

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Tampak kabut asap menyelimuti gedung-gedung perkantoran di Singapura, Sabtu (3/10).
Foto: AP Photo/Wong Maye-E
Tampak kabut asap menyelimuti gedung-gedung perkantoran di Singapura, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana asap di Indonesia yang saat ini telah mencapai beberapa negara ASEAN, sedikit banyak telah  memperburuk hubungan luar negeri Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Peneliti Hubungan Luar Negeri Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), M. Riefqi Muna mengatakan, bencana asap yang terjadi di Indonesia bukan hanya memperburuk citra Indonesia di mata dunia, tapi juga hubungan antar negara di kawasan negara-negara Asia Tenggara.

"Bagi negara tetangga di Asia Tenggara, bencana asap Indonesia sangat mengganggu. Setidaknya ini telah memperburuk hubungan kita di negara kawasan," ujarnya dalam seminar 'Satu Tahun Politik Luar Negeri Indonesia di Era Presiden Jokowi: Refleksi dan Trajektori' di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Selasa (27/10)

Bencana asap Indonesia sudah menyebar bukan hanya Malaysia dan Singapura, namun juga hingga Thailand hingga Filipina. Karena itu, permasalahan asap ini harus diberipemahaman bersama, tantangan dan kendalanya di lapangan bersama negara-negara ASEAN.

Menurut Riefqi, upaya membuka tangan untuk mendapatkan bantuan luar negeri dianggap sudah tepat, untuk memberikan pemahaman bagaimana sulitnya pemadaman titik api. Karena itu, Indonesia yang diharapkan menjadi pemimpin di kawasan ASEAN diharapkan dapat mengkomunikasikan secara bijak bencana asap ini.

Berkaca dalam setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, bencana asap setidaknya telah memunculkan sikap skeptis bukan hanya bagi internal dalam negeri tapi juga berbagai negara di ASEAN. Kemampuan pemerintah dalam penangan asap ini pun sempat dipertanyakan, sebelum akhirnya Imdonesia membuka bantuan internasional dan membuktikan sulitnya pemadaman kebakaran hutan di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement