REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kabupaten Indramayu masih kekurangan ratusan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pemkab Indramayu pun berharap, Pemerintah Pusat dapat mengatasi masalah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan menjelaskan, Kabupaten Indramayu masih kekurangan sekitar 800 orang guru. Kondisi itu terjadi untuk semua tingkat satuan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK).
''Kekurangan guru PNS paling banyak terjadi di tingkat SD,'' kata Ali, Selasa (27/10).
Ali mengatakan, kondisi itu terjadi karena banyaknya guru berstatus PNS yang pensiun setiap tahunnya. Namun, karena ada persoalan dalam rekruitmen calon PNS, maka guru-guru PNS yang telah pensiun tidak dapat segera terganti.
Untuk mengatasi masalah itu, Ali berharap, pemerintah pusat mengadakan pengangkatan guru PNS. Selama ini, sekolah-sekolah yang kekurangan guru PNS, banyak dibantu oleh guru honorer.
Sementara itu, Ketua Forum Solidaritas Honorer se-Kabupaten Indramayu, Agung Suprayogi, berharap, pemerintah pusat segera mengangkat para guru honorer K2 menjadi PNS. Dia menilai, pengangkatan guru honorer K2 bisa mengatasi persoalan kekurangan guru PNS di Kabupaten Indramayu.
Agung menyebutkan, di Kabupaten Indramayu terdapat 810 orang guru honorer K2. Mereka telah mengabdi selama bertahun-tahun di sekolah tempat mereka mengajar.
''Para guru honorer K2 sangat berharap segera diangkat menjadi PNS,'' tutur Agung.