REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Komisi VII dari Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo, keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mata yang berkaca-kaca. Namun dia menangis bukan karena sedih, tetapi senang bisa bertemu dengan keluarganya.
"Ketemu anak ya nangis lah," kata Dewi Yasin Limpo di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Selasa (27/10).
Dewi enggan menanggapi pertanyaan para awak media saat ditanya kedatangannya ke KPK untuk menjalani pemeriksaan atau hanya bertemu keluarga. Hanya saja Dewi membenarkan bahwa Sekretaris pribadinya, Rinelda Bandaso tengah menjalani pemeriksaan di KPK.
"Iya lagi pemeriksaan. Maaf ya," tambah Dewi. Dewi mendatangi Gedung KPK sekitar pukul 13:30 WIB dan keluar pada pukul 15:10 WIB.
Dalam kasus dugaan suap proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Deiyai, Papua untuk tahun anggaran 2016 ini KPK resmi menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Iranius, Setiadi, Dewie Yasin Limpo, Rinelda Bandaso, dan Bambang Wahyu Hadi.
Adapun Rinelda Bandaso merupakan sekretaris pribadi Dewie Yasin yang diduga menerima suap bersama Dewie dan staf pribadinya bernama Bambang Wahyu Hadi.