Selasa 27 Oct 2015 16:01 WIB

Bunga KUR Tinggi, JK Marah pada BRI

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan sempat geram pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penyalur dana KUR. Sebab, bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang diberikan pada pengusaha kecil justru dinilai membebani.  

"Kita mahal dari segi keuangan, bunga tinggi dibanding negara lain. Malah (bunga) KUR dulu 22 persen, saya marah, Anda ini BRI untung tinggi karena bunga tinggi Anda kasih rakyat kecil, bahaya ini, turunkan!," kata Kalla saat menghadiri acara Rakernas Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) di Jakarta, Selasa (27/10). 

Sedangkan, beban bunga yang diberikan pada pengusaha besar justru lebih kecil ketimbang bunga yang diberikan pada pengusaha kecil. Ia pun meminta agar bank penyalur dana KUR tak mengambil untung dari bunga yang dibebankan pada pengusaha kecil. 

"Jadi jangan untung karena membebani rakyat kecil, jadi tidak adil karena faktor lebih penting pengusaha besar 10 persen, pengusaha kecil 22, sangat tidak adil sampai saya marah betul. Turunkan," ujar JK. 

Selain itu, menurut Kalla, bunga KUR di Indonesia juga lebih tinggi daripada di negara-negara lainnya. Di Malaysia, bunga KUR hanya sebesar empat persen hingga lima persen. Namun, bunga KUR di Indonesia justru masih cukup tinggi yakni 11 persen. 

Kalla menilai, besaran bunga KUR tersebut harus diturunkan meskipun pemerintah membantunya dengan menggunakan subsidi. Kendati demikian, subsidi bunga KUR tersebut akan dikurangi setelah para pengusaha kecil dapat berkembang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement