REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Media Lebanon, Senin (26/10), melaporkan temuan obat-obatan terlarang di pesawat pribadi pangeran Saudi. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 40 paket.
Belakangan diketahui jika obat-obatan itu adalah Captagon. Captagon merupakan salah satu jenis dari fenisilin yang cukup terkenal di negara Arab.
Dalam investigasi yang dilakukan Reuters dan Time Magazine tahun lalu, penjualan Captagon meningkat di Suriah. Nilai transaksinya diperkirakan mencapai jutaan dolar AS.
Media Barat bahkan menyebut beberapa hasil penjualan itu digunakan untuk membeli senjata. Sementara para milisi di kedua kubu bertikai dilaporkan menggunakan obat-obatan itu sebagai stimulan untuk membantu mereka terus bertempur dalam perang gerilya.