Selasa 27 Oct 2015 19:18 WIB

Surya Paloh: Kasus Rio Capella Ditunggangi

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dimintai keterangan oleh wartawan sesaat sebelum menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10).  ( Republika/Raisan Al Farisi )
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dimintai keterangan oleh wartawan sesaat sebelum menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10). ( Republika/Raisan Al Farisi )

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh menuding ada pihak tertentu yang menunggangi kasus suap yang menjerat mantan Sekjen NasDem Patrice Rio Capella. Bahkan, ia menyebut kasus tersebut bukan sekadar kasus biasa.

"Kasus Patrice Rio saat ini tidak sekadar kasus gratifikasi semata. Banyak yang berkepentingan yang menunggangi kasus itu," katanya dalam acara Temu Kader dan Apel Siaga Pemenangan Pilkda Se-Sumut di Medan, Selasa (27/10).

Paloh meyakini sejumlah pihak yang menunggangi kasus Rio tidak suka dengan Nasdem. Ia pun menyebut pihak-pihak tersebut berkonspirasi dan dengan sengaja ingin menjatuhkan partai berusia empat tahun itu.

"Bahkan, ada mereka yang diminta, tolonglah dibikin lebih banyak lagi tuduhan ke Nasdem, berharap Nasdem agar bubarkan diri. Itu yang dihadapkan ke kita. Ini awal konspirasi baru yang dihadapkan pada Nasdem," jelasnya.

Saat ditanya siapa pihak yang ia maksud, Paloh berdalih belum mengetahui secara pasti. Namun, dalam kalkulasi politiknya, ia mengaku yakin bahwa memang ada pihak yang memengaruhi kasus yang menjerat Rio sehingga membuat penangannya menjadi tidak profesional.

"Saya belum tahu. Tapi kalkulasi politik saya mengatakan itu (ditunggangi). Pengalaman berpolitik saya lebih dari 46 tahun, bolehlah saya mengatakan ada pihak yang memboncengi kasus ini," ujarnya.

Ia pun berharap, pihak-pihak tersebut tidak larut dalam ambisi ingin menjatuhkan Nasdem yang begitu besar. Menurut dia, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan. Jangan sampai, kata Paloh, energi bangsa ini habis hanya untuk mengurusi sebuah kasus.

"Ini hukum kita tegakkan, tidak peduli pada siapa pun. Jangan mencampurkan fakta dan menggiring opini pada pikiran-pikiran yang akan melemahkan kita semua. Saya hanya menginginkan terbukalah mata dan pikiran dari para pihak ini," jelasnya lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement