REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hotman Paris Hutapea selaku penasihat hukum Agus Tai Hamdamay (25), mengaku lega karena misteri pembunuhan Engeline sudah mulai terjawab dari keterangan saksi kepolisian dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (27/10).
"Misteri sudah terungkap, karena dari keterangan saksi polisi dalam persidangan menegaskan Agus saat diinterogasi sejak awal sempat menyatakan Margriet Megawe yang melakukan pembunuhan terhadap Engeline," ujar Hotman Paris usai persidangan di Denpasar.
Ia mengatakan, pertanyaan yang meragukan kebenaran Agus dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersebut sudah terjawab dalam persidangan, karena saat pemeriksaan kliennya mendapatkan tekanan berupa pukulan dan sempat rambutnya dibakar.
Setelah itu, Agus ditelanjangi dan dibawa menghadap Margriet yang seolah-olah Margriet yang merupakan ibu angkat Engeline itu seorang pimpinan negara dan ia harus menghadap.
"Untuk itu saya mengimbau kepada Hotma Sitompul agar menggunakan hati nuraninya, karena masih banyak honor pengacara di tempat lain," ujarnya.
Hotman Paris Hutapea menegaskan, keterangan saksi dalam persidangan yang juga di bawah sumpah polisi itu menyatakan, pertama kali yang keluar dari mulut Agus saat dilakukan pemeriksaan BAP awal bahwa terdakwa Margriet yang melakukan pembunuhan terhadap Engeline.
"Oleh sebab itu, BAP klien kami berubah-ubah setelah dipukul dan ditelanjangi saat dilakukan pemeriksaan dan itu terungkap di persidangan hari ini," ujarnya.
Ia meminta, Propam Polda Bali juga turun untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyidik kepolisian dan rencananya hakim akan turun melihat tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sedap Malam, Denpasar, dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan Jaksa Penuntut Umum dapat membawa penyidik bersama hakim meninjau TKP," ujarnya.
Ditegaskan, lokasi penguburan jenazah Engeline bukan di sudut ruangan, namun di halaman rumah dekat kandang ayam milik Margriet. "Saya lihat sendiri ke TKP bahwa Engeline dikubur di depan kandang ayam," ujarnya.
Polisi juga mengakui, saat rekonstruksi pembunuhan Engeline dengan terdakwa Agus, lanjut dia, Margriet menyuruh polisi memberikan makan ayam peliharaannya. "Artinya siapapun yang dituduh pembunuh harusnya marah, namun justru sebaliknya dilihat pada wajah Margrit," ujarnya.