REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Jasad tentara Rusia yang tewas bunuh diri di pangkalan militer di Suriah dipulangkan ke orang tuanya, Selasa (27/10). Korban diketahui bernama Vadim, personel militer yang baru berusia 19 tahun.
Dalam wawancara dengan Reuters di kediamannya di selatan Rusia, orang tua Vadim, Alexander dan Svetiaan Kostenko mengatakan, putranya terdengar gembira saat ditelepon akhir pekan lalu. Hari itu, merupakan momen ia bunuh diri.
"Saya tidak pernah percaya insiden (bunuh dirii) ini," ujar Svetian, yang mengenakan kerudung hitam. "Kita berbicara setiap hari melalui telepon selama 1,5 jam pada Sabtu. Ia sangat riang, gembira, dan tertawa."
Ayah korban, Alexander, dengan suara rendah mengaku setuju. "Kami diberi tahu, ia gantung diri karena masalah dengan wanita. Ia tak akan melakukannya. Saya tahu anak saya dengan baik."
Jasad dibawa menggunakan kendaraan militer pada Selasa petang. Tentara membawa jenazah yang terbujur kaku di dalam peti mati ke dalam rumah.
Adik korban, Katya, mengatakan kepada Reuters, jasad korban tampaknya tidak ada kerusakan. Tidak jelas apakah ia dicekik atau bunuh diri.
Kantor berita Interfax mengutip sumber Kementerian Pertahanan mengatakan, Vadim bekerja sebagai teknisi di Pangkalan Hmeimim, Latakia. Ia bunuh diri ketika sedang istirahat. Sebelumnya pejabat militer juga mengatakan, ia bunuh diri karena putus dengan pacarnya.