REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved mengakui tantangan di luar lapangan lebih berat dibandingkan dengan saat ia masih aktif merumput. Itu karena ia merasa memiliki solusi saat Bianconeri mengalami kebuntuan, tapi tak bisa berbuat apa-apa selain berbicara.
"Saya sering merasa stress karena tidak dapat membantu pemain kami," kata bekas kapten Republik Ceko itu dikutip dari Football Italia, Rabu, (28/10).
Ia melanjutkan, terkadang ia mengetahui apa yang harus dilakukan di lapangan. Namun secara fisik ia tak mampu mengubahnya.
"Misalnya saat kami berlaga di final Liga Champions, dan itu mengerikan," imbuhnya.
Kendati demikian, ia berharap suatu saat nanti ia bisa menemukan hari baik bersama Bianconeri. Dalam konteks memenangkan gelar prestisius itu.
"Saya kira itu takdir, saya ingin mengubah suatu hari nanti, sehingga saya bisa beristirahat dalam damai," tekadnya.
Delapan musim bersama si Nyonya Tua, Nedved tampil dalam 247 laga dan mencetak 51 gol. Setelah pensiun pada 2009, ia masuk dalam jajaran manajemen dan menduduki posisi Direktur Teknis. Belum lama ini, ia naik tahta menjadi Wakil Presiden klub.