Rabu 28 Oct 2015 11:47 WIB

Mozaik: Islam Hidup di Pegunungan Spanyol (2-selesai)

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
Istanda Alhambra di Granada
Foto: lexicorient.com
Istanda Alhambra di Granada

REPUBLIKA.CO.ID, GRANADA -- Di Orgiva, Qasim berusaha menyajikan menu makanan organik halal yang menjadi tempat pertemuan yang populer di wilayah Alpujarras di Provinsi Granada.

Terletak di kota Orgiva, ibukota Las Alpujarras, kafé Baraka menggunakan bahan organik. Sehingga mampu menghasilkan hidangan sehat dan halal, serta mendukung produsen lokal daerah.

"Kafé Baraka adalah tempat pertemuan bagi orang-orang Alpujarras yang suka makanan organik dan alami. Semua orang yang mengunjungi kafe kami menyukai suasana dan makanan cafe kami," tuturnya.

Kafé Baraka memiliki konsep kafe yang khusus menyediakan masakan Spanyol dan Timur Tengah. Kafe tersebut menawarkan berbagai menu hidangan seperti shawarma, kebab, cous cous, tajin, hummus, omelet Spanyol, guacamole, gazpacho, dan jus alami.

Selain itu juga disediakan bermacam-macam kue-kue, serta, teh spesial yang pemanisnya berasal dari fruktosa atau madu asli dari Alpujarras. Kini mereka juga menyediakan es krim buatan sendiri, milk shake dan lemonades.

Sebagai seorang Muslim, Qasim ingin usahanya tersebut mencerminkan filsafat ajaran Islam. Sehingga ia memiliki beberapa kebijakan bagi kafenya seperti larangan merokok di dalam kafe dan kebijakan tidak ada alkohol.

Selain itu dia menyajikan makanan halal dengan banyak hidangan vegetarian dan vegan. "Kami biasanya memiliki hewan piaraan sendiri seperti ayam atau domba dan kami menyembelihnya sesuai dengan standar halal," kata Qasim.

Kafe milik Qasim itu selain mengedepankan prinsip halal dan organik, dia juga mencoba sebanyak mungkin untuk menggunakan bersumber lokal. Sehingga hal ini juga menguntungkan bagi perekonomian masyarakat sekitar daerahnya.

Kafe milik Qasim itu dengan cepat terkenal dan kini menjadi tempat pertemuan bagi penduduk daerah yang beragam dan berwarna-warni.

Kafe, arsitektur bangunan, menara-menara yang disulap menjadi menara gereja, sistem irigasi yang dimiliki daerah tersebut, semuanya masih digunakan hingga hari ini.

Juga, di gedung Mudéjar, Semua pemandangan masih sangat kuat mengindikasikan warisan Muslim di wilayah Alpujarras.

Menurut Qasim kaum muslimin di wilayah Alpujarras adalah gambaran sebuah komunitas yang harmonis yang telah berbaur selama bertahun-tahun. Mereka bahkan juga memiliki pemakaman Muslim. Selaim itu mereka juga memiliki tempat yang besar (dergha) yang digunakan untuk pertemuan di pedesaan.

Qasim mengaku penduduk di daerahnya memiliki nilai humanisme yang tinggi dan saling membantu. Bahkan menurut dia ketika Ramadhan sangat mudah dilalui di sana. Hal itu karena lingkungan sangat santai secara umum dan mereka dapat memenuhinya setiap hari.

Sama seperti Qasim, banyak orang tiba di Orgiva mencari arti hidup mereka. Sementara beberapa dari mereka menemukan Islam di sana dengan komunitas mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement