REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kondisi kecukupan gizi santri di Ambon dinilai cukup memadai. Hal itu diungkap oleh lembaga internasional asal Jerman Inter-National Children Help (ICH). Lembaga ini sempat mengunjungi anak-anak pesantren Al Madinah di Dusun Warasia, Desa Batu Merah, Kota Ambon, Maluku.
Duta ICH untuk Indonesia Mey Djablonski di Ambon, Selasa (27/10) mengatakan, lembaga tersebut, selain memberikan bantuan sejumlah peralatan untuk pesantren, juag melakukan survei menyangkut kasus gizi buruk di pesantren tersebut maupun di Kota Ambon dan Maluku. Mey mengatakan secara umum hasilnya prosentase gizi buruk di Ambon dan Maluku relatif sangat kecil di bandingkan beberapa provinsi lainnya.
Dia juga menilai kondisi pesantren di Ambon, kendati tempat tinggal terutama fasilitas tidur anak-anak santri dinilai kurang layak, tetapi tidak ditemukan kasus gizi buruk.
"Hasil penelitian ini yang membedakan Maluku dengan provinsi lain di Indonesia. Padahal secara kasat mata kita lihat lokasi tempat anak-anak ini tinggal dan menuntut ilmu agama sangat tidak layak, tetapi masalah makanan dan gizinya cukup terjamin," katanya.
Mey menambahkan, lembaga internasional asal Jerman tersebut telah memberikan banyak bantuan khususnya kepada anak-anak di berbagai negara, di antaranya India, Nepal, Ceko, Rusia, Gambia serta Kenya.