REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemuda Arab Saudi kini dihadapi oleh masalah penggunaan obat-obatan terlarang.
Abdelelah Mohammed al-Sharif, sekretaris jenderal Komite Nasional untuk Pengawasan Narkotika mengatakan, mayoritas pengguna narkoba di Kerajaan Saudi berusia antara 12-22 tahun. Hampir 40 persen di antaranya tergantung obat-obatan untuk mengisi kekosongan.
Dalam wawancara dengan surat kabar lokal, Al-Sharif mengungkapkan, pil Captagon merupakan obat yang paling banyak digunakan remaja Saudi. Satu pil berisi dari racikan zat asam, merkuri, timah dan struktur lain yang dapat merusak sel otak.
Al-Sharif menambahkan, komisinya mendukung setiap proposal yang bertujuan untuk melindungi lingkungan dan anak-anak serta memangkas rata-rata penggunaan narkoban. Saat ini Dewan Syura sedang mendiskusikan tentang penerapan uji penggunaan obat-obatan terlarang bagi pekerja dan pelajar.