Rabu 28 Oct 2015 18:20 WIB

Alfamart, Basarnas, dan Ridwan Kamil Raih Penghargaan IPRAS 2015

Alfamart, Basarnas, dan Ridwan Kamil Raih Penghargaan IPRAS 2015
Foto: Dok: Alfamart
Alfamart, Basarnas, dan Ridwan Kamil Raih Penghargaan IPRAS 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyampaikan orasi inspirasional pada pembukaan The 4th "Indonesia Public Relations Awards & Summit" (IPRAS) yang dihelat Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat di Jakarta, Selasa (27/10).

Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan kepada Solihin Corporate Affairs Director Alfamart, Marsdya Bambang Soelistyo Kepala Basarnas, dan Ridwan Kamil Wali Kota Bandung, untuk Kategori Korporasi Swasta, Lembaga Publik, dan Tokoh Publik Inspirasional.

SPS Pusat menilai ketiganya memiliki visi kerja yang inspirasional yang dilihat melalui program kerja dan kebijakannya. "Mereka kami pilih karena telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat melalui program kerja dan karya yang inspirasional," kata Ahmad Djauhar, Ketua Harian SPS Pusat dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id.

Peduli Pedagang Kecil PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) terpilih menjadi Pemenang Terbaik Program PR Inspirasional Kategori Korporasi Swasta Nasional dan Multinasional di ajang IPRAS 2015 melalui Program Outlet Binaan Alfamart (OBA).

Dalam kompetisi tersebut, Alfamart bersaing dengan PT Astra Internasional Tbk, PT Indosat Tbk, serta Total E&P Indonesia. Melalui OBA, perusahaan mengajak para pedagang kecil menumbuhkan bisnisnya secara berdampingan dengan minimarket.

Pedagang diajak bergabung menjadi anggota OBA, di mana mereka akan memperoleh pasokan barang dengan harga khusus yang lebih murah karena mendapat subsidi dari perusahaan. Tak hanya itu, pedagang juga mendapatkan pelatihan manajemen ritel dan renovasi warung agar tampilannya lebih rapi dan modern.

Direktur Eksekutif SPS Pusat, Asmono Wikan menyebutkan, tahun ini SPS Pusat memberikan 42 penghargaan hasil pilihan SPS Pusat dan kompetisinya telah berlangsung sejak April 2015.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement