Kamis 29 Oct 2015 06:43 WIB

Dua Kali LO Lakukan Teror Bom di Mal Alam Sutera

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
Petugas Polisi dari Polda Metro Jaya melakukan olah TKP penyebab ledakan di kantin Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Rabu (28/10).
Foto: Antara/Lucky R
Petugas Polisi dari Polda Metro Jaya melakukan olah TKP penyebab ledakan di kantin Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Rabu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Polisi hingga kini masih mendalami motif peledakan bom di toilet lower ground Mal Alam Sutera, Rabu (28/10). Pelaku peledakan bom, LO, kini telah diamankan oleh jajaran Densus 88 Anti Teror Polri pada Rabu (28/10) malam.

Informasi yang dihimpun Republika, LO ditangkap di sekitar lokasi Mal Alam Sutera pada Rabu malam. Saat ditangkap, LO tengah mengendarai sepeda motor.  Usai ditangkap, LO bersama polisi menuju ke Perumahan Banten Indah Permai, Serang, Banten. Kawasan tersebut merupakan tempat tinggal LO. Di rumah LO, polisi menemukan satu bom lain yang saat itu masih aktif. Bom tersebut segera dinonaktifkan di tempat.

LO kemudian dibawa ke Posko Densus 88 Kelapa Dua Depok.  Wakil Kepala Densus 88, Komisaris Besar Martinus Hukom, mengatakan hingga kini masih mendalami motif peledakan bom oleh LO. Apalagi LO telah melakukan teror bom sebanyak dua kali di Mal Alam Sutera. LO sebelumnya telah melakukan teror bom pada 9 Juli lalu.

“Motif masih kami dalami,” ujar Martinus lewat pesan singkat.

Pihak perwakilan Mal Alam Sutera pun belum memberikan klarifikasi rinci terkait dugaan motif ledakan bom.

Seperti diketahui, ledakan bom di Mal Alam Sutera terjadi sekitar pukul 12.50 pada Rabu. Ledakan yang terjadi di toilet Kantin Borneo ini dipastikan berasal dari bom berdaya ledak rendah (low explosive).

Akibat insiden ini, seorang karyawan kantin, Fian, terluka di bagian kaki kiri. Selain Fian, tidak ada korban luka atau korban jiwa lain dalam insiden itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement