REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredarnya berita tentang upaya pemerasan dalam proses rekruitmen pendamping desa benar-benar tidak bisa dipertanggungjawabkan. Surat pemerasan yang mengatasnamakan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sukabumi itu juga tidak memiliki sumber yang jelas alias sumir.
Sosok bernama Indra Sukma Agustian yang dalam surat itu mengatasnamakan DPC PKB Sukabumi merasa namanya dicatut. Dia mengaku tidak pernah menandatangani surat itu, bahkan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan PKB.
Indra menyampaikan klarifikasi melalui akun Facebook miliknya bernama Indra Al-Katiri, bahwa namanya dicatut dan surat yang beredar dan ramai diberitakan di media daring itu jelas-jelas surat bodong.
“Klarifikasi atas isu yang berkembang di media online, bahwasannya saya tidak pernah membuat perjanjian dengan partai manapun khususnya berafiliasi dengan PKB,” kata Indra.
Dia menulis, selama dua hari membaca di beberapa media daring tentang tudingan Dana Desa dipalak Kader Partai (PKB). Dalam foto yang ramai di media sosial tersebut, pelaku mengaku bernama Indra Sukma Agustian sebagai kader PKB Sukabumi.
Indra yang merasa namanya dicemarkan pun telah melapor ke Mapolres Sukabumi Kota, dengan nomor Lapor 075/DPC-PKBSMI/A.2/X/2015 tertanggal 28 oktober 2015.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmkigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar telah menjelaskan, surat mengatasnamakan DPC PKB Sukabumi itu tidak benar. Dia pun meminta Polisi mengusut kasus tersebut hingga tuntas dan tidak menjadi fitnah.