REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank sperma bernama Cryos mulai melakukan ekspor sperma ke sekitar 80 negara untuk diperjualbelikan.
Sperma tersebut dimasukkan ke dalam botol-botol kecil. Kebanyakan pembeli sperma tersebut merupakan kaum hawa yang masih lajang.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, fenomena perusahaan yang menjual sperma yang dibeli wanita lajang ini merupakan fenomena kontemporer di masyarakat Barat.
"Barat sudah tidak menjadikan institusi keluarga sebagai satu hal yang sakral untuk membangun peradaban," katanya, Kamis (29/10).
Berbeda dengan masyarakat Timur, ujar dia, khususnya umat Islam, institusi keluarga ditempatkan pada posisi sakral. Keluarga dibentuk bukan sekedar dalam rangka memperoleh keturunan tetapi institusi keluarga adalah awal peradaban dimulai.
"Makanya praktek penjualan sperma tersebut tentu diharamkan. Wanita Muslim juga dilarang membelinya untuk mendapat anak."
Ini, kata Dahnil, dilarang dalam agama. Selain itu juga bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia.