Kamis 29 Oct 2015 19:30 WIB

Semen Indonesia Bukukan Volume Penjualan 20,29 Juta Ton

Dirut Semen Indonesia - Suparni
Foto: Republika/ Wihdan
Dirut Semen Indonesia - Suparni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Total volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia (Persero), Tbk hingga September 2015 mencapai 20,29 juta ton. Penjualan konsolidasi tersebut mengalami penurunan sebesar 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 20,69 juta ton. 

Volume penjualan tersebut termasuk volume penjualan semen dalam negeri Perseroan yang mencapai 18,27 juta ton atau turun 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (18,92 juta ton). Sementara itu volume penjualan ekspor Perseroan tercatat sebesar 697,56 ribu ton atau meningkat sebesar 47,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 472,92 ribu ton.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menjelaskan, menurunnya pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2015 juga berpengaruh terhadap konsumsi semen dalam negeri, yang mengalami penurunan sebesar 0,9 persen atau 42,58 juta ton dibanding periode yang sama 2014 lalu sebesar 42,99 juta ton. 

"Sementara itu harga jual juga mengalami tekanan karena meningkatnya persaingan pasar dengan masuknya beberapa pemain baru industri semen, baik global maupun lokal di tanah air,” ujar Suparni dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/10).

Meski mengalami penurunan penjualan hingga September 2015, Perseroan optimis kinerja penjualan semakin membaik pada kuartal IV 2015 ini hingga tahun depan, karena banyaknya proyek infrastruktur yang mulai dikerjakan. “Mulai Agustus 2015 kami mencatat kenaikan volume penjualan dalam negeri yang cukup signifikan. Trend kenaikan ini terus berlanjut hingga hari ini,” jelas Suparni.

Sejak Agustus 2015 unit produksi Perseroan baik di Padang, Gresik dan Tonasa mulai mencapai utilisasi maksimal. “Kami mulai memasok beberapa proyek infrastruktur baik yang dikerjakan oleh pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah pemasaran kami, antara lain proyek jalan tol, bendungan, property, dan proyek lainnya,” tambah Suparni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement