Kamis 29 Oct 2015 20:54 WIB

Besok, BEM SI dan Buruh Kepung Istana

Rep: c33/ Red: Angga Indrawan
  Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/10).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu massa akan melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, hingga bergerak menuju istana presiden. Direncanakan aksi dimulai sejak pukul 09.00 WIB pada Jumat, (30/10).

Kepala Bidang Humas Kombes Pol Muhammad Iqbal. Ia mengatakan massa yang tergabung dari Buruh dan jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi demonstrasi di Patung Kuda dan Istana Presiden esok hari.

"Besok akan ada massa puluhan ribu yang akan demo di Patung Kuda, rencananya polisi dan TNI akan mengawal aksi tersebut," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (29/10).

Iqbal menjelaskan anggota Polda Metro Jaya dan dibantu dari Kodam Jaya telah memetakan dan mengamankan sejumlah ruas jalan yang nantinya digunakan pendemo. Ia mengatakan bahwa massa akan digiring  sehingga diharapkan tidak terjadi kemacetan di satu titik yang menyebabkan macet total.

"Ada 17 ribu personel gabungan dari  Polda, Mabes Polri, dan Kodam Jaya untuk mengawal massa. Kemudian pengalihan arus lalu lintas nantinya bersifat situasional. Jadi demo kami arahkan agar tidak berhenti disitu. Pak Kapolda Tito sudah membuat aturan," katanya.

Dengan adanya aksi demo itu, Iqbal menghimbau kepada seluruh warga agar menghindari jalan Medan Merdeka dan sekitarnya pada pukul 09.00 WIB, besok (29/10). "Akan terjadi kemacetan karena aksi demonstrasi besok. Massa akan berada di Patung Kuda, Monas, dan sekitarnya. Saya imbau kepada seluruh warga Jakarta agar menghindari lokasi itu pada pukul 09.00 WIB. Kalaupun mendadak, usahakan sebelum jam tersebut," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement