REPUBLIKA.CO.ID, KUNDUZ -- Citra satelit baru yang dirilis oleh Dokter Tanpa Batas atau Medecins Sans Frontieres (MSF) menunjukkan penampakan rumah sakit MSF di Kunduz, Afghanistan sebelum dan setelah serangan udara AS, Kamis (29/10).
MSF merilis perbedaan tersebut dalam sebuah video di kanal YouTube MSF.
Citra satelit pertama diambil pada 2011 dan menyoroti bangunan utama yang ada di tengah kompleks. Citra satelit kedua menunjukkan daerah yang sama setelah serangan udara AS beberapa waktu lalu. Video menunjukan perbedaan hanya bangunan utama hancur.
MSF mengatakan rumah sakit merawat 68 ribu pasien darurat antara 2011 hingga saat serangan pada 3 Oktober 2015 lalu. AS mengatakan serangan tersebut menargetkan Taliban yang menguasai Kunduz dengan mendukung pasukan Afghanistan di daratan.
MSF mengatakan mereka telah memberikan koordinat GPS rumah sakit pada pasukan AS agar tidak terkena serangan. Karena menurut hukum internasional, fasilitas kesehatan adalah salah satu yang harus dilindungi.
Presiden Obama telah meminta maaf kepada Dokter Tanpa Batas atas serangan udara mematikan yang menewaskan 30 orang tersebut. AS menyebutkan kesalahan.
Militer AS, NATO, dan pemerintah Afghanistan sedang melakukan penyelidikan atas serangan tersebut, tapi MSF terus menuntut penyelidikan independen.
Foto dramatis dari dalam rumah sakit yang baru dirilis juga mengungkapkan kehancuran yang terjadi hari itu. Foto-foto yang diambil oleh Andrew Quilty untuk Kebijakan Luar Negeri itu menunjukkan rumah sakit hancur.
Peralatan medis dan furnitur hangus oleh api dan terlempar di kamar dan lorong-lorong. Bagian dinding telah rusak dan banyak langit-langit hancur. Sisa-sisa jenazah dapat dilihat di beberapa foto. Satu gambar usus yang tersayat hingga kaki manusia di atas baju rumah sakit.
Taliban telah mengumumkan penarikan diri dari Kunduz pada 13 Oktober setelah menguasai kota selama 15 hari.