Kamis 29 Oct 2015 20:41 WIB

Kebakaran Hutan Pinus Tewaskan Empat Warga

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).
Foto: foto : MJ05
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api pada Kebakaran hutan di Gunung kareumbi, Kabupaten Sumedang, Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan kembali menimbulkan korban jiwa. Kebakaran yang terjadi di hutan pinus milik Perhutani di Petak 49 Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Kamis (29/10) pukul 12.00 WIB menimbulkan korban empat jiwa.

Hal tersebut dikatakan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

Kronologi kejadian, kata dia, pada pukul 10.00 WIB terjadi kebakaran hutan pinus milik Perhutani tepatnya di petak 49 Desa Ngilo-ilo Slahung.‎ Pada pukul 11.00 WIB Mandor perhutani, Suyitno (43 tahun) bersama masyarakat sekitar naik ke lokasi kebakaran dengan maksud ingin memadamkan api.‎

Sekitar pukul 12. 00 WIB pada saat sedang melaksanakan pemadaman tiba-tiba terjadi angin kencang dan mengakibatkan api membesar.

"Melihat hal tersebut masyarakat panik dan menyelamatkan diri," katanya, Kamis, (29/10).‎

Lalu pukul 13.15 WIB masyarakat yang terlibat dalam pemadaman berkumpul untuk melaksanakan pengecekan, dan diketahui empat orang menghilang.‎ Pukul 13.45 WIB masyarakat berupaya mencari empat orang yang hilang.

Pukul 14.00 WIB, terang Sutopo, empat orang yang dicari ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat terbakar. Kemungkinan korban pingsan saat menghirup asap pekat kemudian terbakar.

Identitas korban adalah  Suyitno, (43 tahun) alamat Desa karang Patihan Kec Balong Ponorogo Budianto, (30 tahun), warga Dusun Blimbing Desa Ngilo-ngilo Kecamatan Slahung, Ponorogo, Paijun, (25 tahun)  Dusun Blimbing Ngilo-Ngilo,  Slahung Ponorogo,  Jaimun (44 tahun), Dusun Blimbing,  Desa Ngilo-ilo, Slahung Ponorogo.

Kebakaran ini, lanjutnya,  juga menyebabkan empat hektar hutan pinus terbakar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement