Jumat 30 Oct 2015 08:09 WIB

Punya Anak Lewat Bank Sperma? Berpikirlah Seribu Kali

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Bayi tersenyum (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Bayi tersenyum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan lajang seharusnya berpikir matang hingga beribu-ribu kali sebelum memilih jalan punya keturunan melalui hasil bank sperma. Mengapa?  

Sosiolog sekaligus Wakil Rektor Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengatakan, anak yang dilahirkan dari sperma donor, akan penuh masalah ke depannya. Karena itu, pikirkan masa depan sang anak. 

Salah satu dampaknya, adalah anak akan merasa inferior. "Dia akan bingung kalau ditanya siapa bapaknya," ujar Musni Umar, Jumat (30/10).

Dia mengkhawatikan perempuan Indonesia terutama penganut paham liberal cenderung akan mengikuti tren Amerika. Mereka akan membeli sperma di bank donor sperma sebab Amerika merupakan pusat dari tren dunia.

Menurutnya,  manusia itu makhluk sosial dan semua pakar sosiolog sepakat dengan hal itu. "Karena makhluk sosial, maka tak mungkin manusia tak berinteraksi dengan siapapun," ujarnya.

Apalagi dalam masyarakat yang masih menganut paham lama, seorang anak itu harus ada bapak dan ibunya. "Kalau anak hanya memiliki ibu, sementara ayahnya tak jelas karena hanya dari donor sperma maka akan luar biasa dampaknya," katanya.

"Makanya harus dipikirkan dampaknya sebelum punya anak dari bank sperma. Pikirkan nasib anak yang akan dilahirkan itu, juga dampak psikologisnya," kata Musni.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement