REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kualitas udara di sebagian besar wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mulai membaik. Hal tersebut, sedikit banyak disebabkan oleh hujan yang dalam dua hari terakhir mengguyur sebagian besar wilayah Sumbar.
"Untuk dua hari terakhir, memang intensitas hujan yang turun di wilayah Sumbar mengalami peningkatan, sehingga menurunkan konsentrasi polutan udara," kata Staf BMKG bagian Observasi, Data dan Analisis Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, Albert Nahas, Jumat (30/10).
Ia menjelaskan, wilayah pesisir berpeluang mendapatkan hujan yang cukup besar pada siang hingga sore, kemudian meluas ke wilayah Sumbar lainnya. Menurutnya, peluang hujan juga terindikasi di sebagian besar wilayah Sumatra. Namun, tidak demikian dengan daerah di bagian selatan Sumatra.
Sementara itu, berdasarkan pantauan GAW oto Tabang, tingkat konsentrasi aeroso atau partikel debu (PM10) pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB berada pada kisaran 69-77 mikrogram per meter kubik dengan kategori ISPU Sedang.
Namun, Albert mengatakan, karena peluang hujan masih belum merata apalagi dengan intensitas sedang, kepekatan kabut asap masih dirasakan di sejumlah daerah. Terutama, di sebelah selatan Sumbar, seperti Solok Selatan, Dharmasraya dan Sijunjung.
"Arah angin yang mengarah ke Sumbar masih berasal dari bagian selatan Sumatra, yang memang dalam beberapa hari ke depan akan mengalami pergeseran," ujarnya menambahkan.