REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rencana silaturahim nasional (silatnas) Partai Golkar akan direalisasikan, Ahad (1/11) besok. Silatnas ini akan menghadirkan dua kubu partai Golkar yang saat ini sedang berselisih, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Selain dua kubu, Silatnas juga akan menghadirkan pengurus Golkar di daerah serta calon kepala daerah yang diusung. Senior-senior Golkar juga dijadwalkan akan hadir di Silatnas yang akan digelar di kantor DPP Golkar Slipi, Jakarta.
Wakil Ketua Umum Golkar hasil musyawarah nasional (munas) Ancol, Yorrys Raweyai mengatakan, silatnas ini merupakan capaian luar biasa untuk Partai Golkar.
Diselenggarakannya silatnas ini merupakan hasil pembahasan panjang antar dua kubu yang sedang berselisih. Menurutnya, Golkarsangat bersyukur masih banyak tokoh senior yang peduli terhadap nasib partai berlambang pohon beringin ini. Sebab, upaya untuk menyatukan partai Golkar masih terus terbuka.
Menurut Yorrys, berdasarkan kesepakatan dua kubu, harus ada tindakan riil untuk menyatukan kembali partai Golkar. Tantangan Golkar ada di depan mata, pemilihan kepla daerah (pilkada) serentak 9 Desember nanti. Silatnas ini akan berbicara soal tantangan itu.
“Jadi Silatnas mengundang seluruh kader, 238 calon kepala daerah, dan kedua kubu yang masih ada sekat-sekat,” kata dia saat konferensi pers soal silatnas Partai Golkar di kantor DPP, Jumat (29/10).
Dijadwalkan, dalam silatnas tersebut akan dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Menteri Koordinator bidang Politik, hukum dan HAM (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, serta senior Golkar seperti Akbar Tandjung dan BJ. Habibie. JK dijadwalkan akan memberikan pidato untuk seluruh kader Golkar. Sedangkan Aburizal Bakrie akan memberikan pidato mewakili pengurus partai Golkar.
Menurut Yorrys, pasca putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan Agung Laksono, saat ini SK kepengurusan Golkar yang masih ada di Kementerian Hukum dan HAM adalah hasil munas Riau. Sampai Menkumham menerbitkan SK kepengurusan yang baru, kepengurusan Aburizal Bakrie adalah yang diakui sah oleh Golkar.
Hal itulah yang mendasari Aburizal Bakrie didaulat mewakili pengurus Golkar untuk berpidato. “Aburizal Bakrie adalah ketum yang sah periode 2009 yang memiliki SK di Kemenkumham,” imbuh Yorrys.
Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Bali, Nurdin Halid mengatakan, silatnas ini bagian dari konsolidasi partai. Soal status hukum, kata dia, biarkan berjalan dengan sendirinya. Silatnas sudah digagas dan akan dilaksanakan 1 November besok. Ini adalah awal sudah adanya kesepahaman dua kubu Golkar untuk mencairkan suasana.
Dua kubu sudah lama ingin mencairkan suasana di internal Golkar. Terlebih adanya pesta demokrasi pilkada serentak akhir tahun nanti, harus menjadi momentum bagi kedua kubu untuk bersatu.
Nurdin menambahkan, ada dua hal yang harus disyukuri seluruh kader Golkar. Pertama, soal keikutsertaan Golkar di pilkada serentak. Golkar yang awalnya diprediksi tidak dapat mengikuti pilkada akhirnya mampu berpartisipasi di 238 Kabupaten/ Kota.
Kedua, sudah adanya putusan hukum terkait nasib partai Golkar. Baik melalui kasasi di MA, maupun Pengadilan Tinggi Jakarta. Setelah itu, perlu dibangun konsolidasi diantara dua kubu.
Nurdin mengaku tdak mudah untuk membangun konsolidasi dua kubu ini. Butuh kesepahaman, kebersahajaan, serta hati ikhlas untuk berdialog. Komunikasi politik diperlukan untuk mewujudkan rekonsiliasi seluruh kader. Meskipun masih ada perbedaan. Ini untuk menyongsong Golkar yang solid di pilkada serentak nanti.
“Saya intens bertemu dengan Yorrys tapi tidak membicarakan masa lalu,” kata Nurdin yang juga hadir di konferensi pers. “Tak pernah ada persatuan tanpa perbedaan,” imbuh dia.