Ahad 01 Nov 2015 07:22 WIB

Udara Dingin Tambah Penderitaan Korban Gempa Afghanistan

Korban gempa Afghanistan
Foto: Reuters
Korban gempa Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KISHAM -- Udara dingin dan angin yang menusuk tulang menambah penderitaan korban gempa bumi yang memporak-porandakan banyak wilayah di Provinsi Badakhshan, Afghanistan, pekan lalu.

Pemerintah menyatakan lebih dari 100 orang lagi meninggal di Afghanistan akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,5 pada Skala Richter pada Senin (26/10).

"Kami menderita bukan hanya akibat cuaca yang bertambah dingin tapi juga karena bantuan pemerintah dalam bentuk makanan dan pembangunan kembali rumah kami," kata Mohammad Majid dari Provinsi Badakhshan.

Majid, yang kini tinggal di rumah pamannya bersama keluarganya, mengatakan mereka masih menunggu pemerintah di Kabul dan lembaga kemanusiaan luar negeri untuk datang, menyediakan makanan buat mereka dan membantu membangun kembali rumah mereka.

"Keperluan utama kami di desa yang terpengaruh ialah membangun kembali rumah kami dan kami meminta bantuan pemerintah sebelum salju turun," kata Majid, yang berusia 30 tahun.

Menteri Negara Urusan Reaksi dan Penanganan Bencana Wais Barmak mengatakan kepada Wolesi Jirga atau Majelis Rendah Parlemen Afghanistan pekan lalu, gempa bumi itu salah satu yang paling kuat yang mengguncang wilayah tersebut.

Gempa menewaskan 115 orang di Afghanistan, 15 di antara mereka di Provinsi Badakhshan. Ia mengatakan sebanyak 556 orang cedera, 7.630 rumah warga hancur atau rusak parah, dan lebih dari 1.000 ternak mati di seluruh negeri itu.

Abdullah Naji Nazari, Kepala Dewan Provinsi Badakhshan juga mengonfirmasi mereka masih menunggu bantuan dari pemerintah di Kabul. Nazari mengatakan selain 15 orang yang tewas di Provinsi Badakhshan, 67 orang lagi cedera dan lebih dari 2.700 rumah hancur, kebanyakan di Kabupaten Kisham, Jurm, Yamgan, Shagnan dan Wardoj.

"Ini adalah untuk pertama kali saya mengalami gempa sekuat ini. Kami sangat terguncang, sungguh mengerikan," kata Faiz Mohammad (47) korban selamat lain dari Kisham.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement