Ahad 01 Nov 2015 12:31 WIB

Ini Alasan Pelaku Lempari Rumah Aktivis Anti Tambang

Rep: c03/ Red: Bilal Ramadhan
Lokasi penambangan pasir ilegal di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (11/10).  (Republika/Wihdan)
Lokasi penambangan pasir ilegal di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (11/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG – Insiden pelemparan batu ke salah satu rumah aktivis anti tambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang pada Sabtu (31/10), menyiratkan masih adanya masalah yang belum terselesaikan.

Diketahui pelaku pelemparan adalah Iwan atau adik dari Widianto yang merupakan salah satu tersangka dalam pembunuhan terhadap aktivis Salim Kancil. Selain itu Iwan pun merupakan salah satu dari pekerja tambang pasir yang kini sudah berhenti  beroperasi menyusul ditutupnya aktiitas penambangan oleh aparat Kepolisian.

Menurut Kapolsek Pasirian AKP Eko Hari Suprapto peristiwa pelemparan tersebut dilatarbelakangi karena pelaku kesal lantaran dirinya harus menganggur pasca penutupan operasi tambang pasir. Kekesalan itu diluapkan Iwan dengan menyambangi rumah aktivis antitambang Hamid. Setelah itu, Iwan pun melempari rumah Hamid menggunakan batu hingga membuat kaca jendela pecah.

“Dari pengakuan pelaku, dia merasa sakit hati lantaran menganggur setelah tambang-tambang pasir itu berhenti beroperasi. Dia mengaku ekonominya menurun derastis karena menganggur, ekonomi sulit mau ngelamar ditempat lain susah,” kata  AKP Eko Hari Suprapto kepada Republika, Ahad (1/11) siang.

Kini Iwan pun tengah diamankan Polsek Pasirian. Sementara itu kata Eko sedikitnya 40 personil dari Kepolisian dan Satpol PP masih terus berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Kita terus lakukan pembinaan kepada semua warga khususnya mereka yang tadinya bekerja di tambang, mereka semua sudah menerima sebab bagaimanapun tidak boleh ada kekerasan,” pungkas Eko Hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement