Ahad 01 Nov 2015 13:03 WIB

Kemenpupera Tender Proyek 2016 Senilai Rp 5,91 Triliun

Rep: Sonia Fitri/ Red: Maman Sudiaman
Konstruksi
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Konstruksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melakukan pelelangan dini paket-paket pekerjaan Tahun Anggaran 2016. Pada tahap III, nilai konstruksi yang ditenderkan senilai Rp 5,91 triliun.  

"Jumlah paket yang dilelangkan ada 567 paket, terdiri dari 240 paket pekerjaan pengawasan dan 112 paket pekerjaan perencanaan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W. Husaini dalam rilis, Ahad (1/11). 

Ditjen Bina Marga telah melelangkan pekerjaan 2016 senilai Rp 19 triliun. Sebelumnya telah dilakukan lelang tahap I sebanyak 61 paket dengan nilai Rp 3,71 triliun, serta tahap II senilai Rp 9,32 triliun dengan 305 paket. Hediyanto menguraikan, sisa lelang senilai Rp 10 triliun harus dilelangkan pada dua bulan ke depan, yakni akhir November dan awal Desember. 

Hediyanto menargetkan pada awal Januari, 60 persen dari total anggaran Tahun 2016 Ditjen Bina Marga sudah ditandatangani paket kontraknya. Penandatanganan lantas akan dilanjutkan pada akhir Januari, di mana 80 persen dari seluruh paket pekerjaan rampung ditandatangani pada Maret 2016. "Penandatanganan paket pekerjaan akan kita lakukan secara serempak dari beberapa lokasi daerah dengan teleconference," katanya.

Pelelangan dini, lanjut dia, merupakan upaya Ditjen Bina Marga untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur. Ia pun meminta seluruh stakeholder memonitor prosesnya agar berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan (PJJ) Soebagiono menyebutkan, paket yang dilelangkan pada tahap III ini didominasi oleh paket pekerjaan pengawasan. Hal tersebut sebagai cara untuk menyelaraskan dengan paket-paket pekerjaan fisik yang telah dilelangkan terlebih dahulu pada tahap I dan II. Apalagi pelelangan paket pekerjaan pengawasan juga cukup memakan waktu yaitu selama 60 hari.

"Paket-paket pengawasan perlu dipercepat, karena paket fisik sudah mulai lelang lebih dulu, jadi supaya //inline// nanti saat pekerjaan dimulai,” ungkap Soebagiono. Dari total Rp 5,91 triliun yang dilakukan lelang dini kali ini, Rp 5,77 triliun di antaranya merupakan alokasi dalam bentuk Rupiah Murni (RPM) dan Rp 140,57 miliar merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement