Ahad 01 Nov 2015 15:13 WIB

Ridwan Kamil Bekukan Bandros, DPRD Setuju

Rep: c01/ Red: Maman Sudiaman
Bus Bandros
Foto: Eddi Yusuf/Republika
Bus Bandros

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akhirnya memutuskan untuk membekukan semetara operasional pengelolaan Bandung Tour On Bus (Bandros) pascainsiden jatuhnya mahasiswa Universitas Parahyangan pada Rabu lalu. Terkait keputusan tersebut, DPRD Kota Bandung memberikan dukungan terhadap Ridwan.

"Saya pikir itu (pembekuan sementara) baik, selama belum diperbaiki kinerja Bandros-nya sendiri," ungkap Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga saat dihubungi pada Ahad (1/11).

Rendiana menilai perlu dilakukan evaluasi terhadap standard operating procedure (SOP) Bandros agar ke depannya tidak ada lagi peristiwa serupa yang terjadi. Selain itu, Rendiana juga menilai pengelolaan Bandros harus diperjelas dan dipertegas. Sehingga ketika terjadi kecelakaan, tidak ada lagi indikasi saling lempar tanggung jawab seperti yang saat ini terjadi.

Terkait peristiwa yang merenggut nyawa mendiang Andy Setiawan Haryanto ini, Rendiana menilai setidaknya ada dua pihak yang bertanggung jawab. Kedua pihak tersebut, lanjut Rendiana, ialah pihak ketiga pengelola bandros selaku pengelola dan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung selaku penerima bantuan CSR Bandros.

"Jangan lepas tangan, mereka harus bersama-sama bertanggung jawab," tambah Rendiana.

Rendiana juga mendorong pengelola Bandros untuk menjamin keselamatan penumpang ke depannya melalui perlindungan asuransi. Pasalnya, hingga saat ini pengurusan asuransi operasional Bandros dengan Jasa Raharja yang meng-cover kendaraan serta penumpang masih terkendala plat nomor Bandros yang berwarna hitam.

Menurut Rendiana, Jasa Raharja hanya meng-cover asuransi untuk transportasi umum berplat kuning. Karena Bandros tergolong transportasi khusus untuk pariwisata, Rendiana mendorong agar pengelola Bandros tidak hanya mengandalkan Jasa Raharja, tetapi asuransi bisa memanfaatkan asuransi lain yang memiliki skema-skema lain untuk memberi jaminan keselamatan bagi operasional Bandros.

"Jadi saya mendorong, ke depannya, pengelola bisa mempertimbangkan penggunaan asuransi. Sehingga apabila ke depannya terjadi musibah, ada jaminan asuransinya," jelas Rendiana.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan memberhentikan sementara operasional Bandros sejak Jumat (30/10) lalu. Pemberhentian sementara operasional Bandros, terang Ridwan, akan dilakukan hingga evaluasi menyeluruh terkait Bandros dirampungkan.

Ridwan juga mengatakan akan ada beberapa inovasi tambahan untuk memastikan operasional Bandros menjadi lebih aman dan nyaman. Salah satunya adalah pemilihan rute-rute yang relatif lebih aman dan terhindar dari bentangan kabel atau ranting. Selain itu, akan ada polisi pariwisata yang ditempatkan di bagian atas Bandros untuk memastikan keselamatan para penumpang.

"Sementara saya stop dulu. Jadi hari ini seharusnya sudah tidak ada pengoperasian," ujar Ridwan pada Jumat lalu di Mapolrestabes Bandung. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement