REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Ekspedisi Kapsul Waktu tiba di Kota Bandung setelah sebelumnya mendatangi Jakarta sebagai kota pertama di Pulau Jawa yang dikunjungi. Kedatangan Tim Ekspedisi Kapsul Waktu ini disambut langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Ahad (1/11).
Kapsul Waktu ini nantinya akan diisi oleh mimpi dan harapan dari 34 provinsi yang berada di Indonesia. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut serta dalam penandatanganan surat mimpi sebagai saksi sejarah.
Dalam piagam harapan tersebut, Ridwan mengatakan ada tujuh mimpi dan harapan yang berasal dari masyarakat Jawa Barat. Ridwan mengatakan salah satu mimpi tersebut ialah Indonesia dapat menjadi juara dunia di bidang olah raga.
"Saya hanya membantu menandatangani sebagai saksi sejarah," terang Ridwan saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat pada Ahad (1/11).
Ridwan merasa beruntung bisa menjadi bagian dalam Kapsul Waktu dengan menandatangani surat mimpi tersebut. Ridwan berharap mimpi Indonesia agar bisa menjadi Juara Dunia dalam 70 tahun ke depan dapat tercapai.
"Semoga Indonesia Juara Dunia di 2085. Mangprang!" tambah Ridwan.
Kapsul Waktu itu sendiri merupakan sebuah kapsul yang terbuat dari metal dan akan diisi oleh surat-surat mimpi atau piagam harapan warga Indonesia dari 34 provinsi di Indonesia. Tim Ekspedisi Kapsul Waktu sejauh ini sudah mengelilingi Pulau Sumatra dan Kalimantan dalam rangka mengumpulkan surat-surat mimpi tersebut.
Tim Ekspedisi Kapsul Waktu kemudian pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Jawa dan menyambangi Jakarta pada 31 Oktober lalu. Dari Jakarta, Tim Ekspedisi segera menuju Kota Bandung dengan mengemban misi yang sama.
Kapsul Waktu ini juga menjadi simbol bagi peringatakan Gerakan Ayo Kerja yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Selain berisi harapan dari 34 provinsi, Kapsul Waktu juga akan berisi satu harapan dari Presiden Joko Widodo.
Rencananya, Tim Ekspedisi Kapsul Waktu akan mengakhiri perjalanannya di Papua. Setelahnya, kapsul waktu akan ditanam selama 70 tahun. Kemudian pada 2085, kapsul ini akan dibuka. Dengan begitu, para generasi muda pada masa itu akan lebih memahami apa harapan Indonesia pada 2015 bagi masa depan Indonesia.