Senin 02 Nov 2015 05:19 WIB

Ustaz Bachtiar Nasir: Berikan yang Terbaik untuk Palestina

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Agung Sasongko
Pimpinan Qur'anic Learning Center, Ustaz Bachtiar Nasir Ar-Rahman
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Pimpinan Qur'anic Learning Center, Ustaz Bachtiar Nasir Ar-Rahman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustaz Bachtiar Nasir mengataka, Palestina dalam kondisi siaga satu dengan kode operasi intifadah tiga. "Yang menarik, pada intifidah pertama dan kedua, batu merupakan senjata utama. Kini, pada intifadah ketiga senjata perlawanan adalah pisau," kata dia, Ahad (1/11).

Menurutnya, penggunaan senjata pisau segera membuat gentar tentara Israel. "Bahkan mereka terkesan paranoid. Bahkan ketika ibu-ibu memegang pisau, mereka gentar. Inilah ketika keberanian dimunculkan, inilah ketika pemuda dimunculkan," kata dia.

Menurut Ustaz, pemuda Palestina adalah busur. Sementara batu adalah panah mereka. Tapi sekarang, semua warga Palestina adalah senjata. "Kalau pun digenggaman tangan mereka hanya sebilah pisau, tapi dentumannya seperti bom besar," kata dia.

Ustaz Bachtiar mengungkap, bangsa Indonesia berutang budi kepada Syekh Amin Al-Husaini, sosok tanpa negara yang melobi Timur Tengah agar mengakui kemerdekaan Indonesia. Atas perjuangan itu, bangsa Indonesia harus menunjukan kepedulian terhadap nasib palestina.

"Caranya apa, doa. Kemudian, keberpihakan secara diplomatis, politis, sosial media. Lewat media Islam kita bantu Palestina. Dan yang paling tinggi, jihad harta berikan yang terbaik untuk mereka atas nama kemanusiaan," kata dia.

Ratusan umat Islam menghadiri acara Takbir Akbar Doa dan Cinta untuk Kemanusiaan di Syam yang berlangsung di Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia. Pada acara itu, digelar ceramah yang dibawakan Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Zaitun rasmin, Peggy Melati Sukma, Ustaz Fahmi Salim, dan Ustaz Fadhlan Gharamatan.

Pada kesempatan itu, juga digalang donasi untuk Suriah dan Palestina. Juga digelar shalat Istisqa dan khubah shalat Istisqa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement