REPUBLIKA.CO.ID, ST. PETTERSBURG -- Rusia mulai membawa pulang jenazah korban kecelakaan pesawat penumpang di Mesir. Sebuah pesawat pemerintah membawa 140 jenazah penumpang ke bandara Pulkovo St. Petersburg, Senin (2/11) pagi.
Di kota terbesar kedua Rusia itu, ratusan pelayat membawa bunga, foto-foto korban ke bandara kota. Penduduk lainnya pergi ke gereja dan menyalakan lilin untuk mengenang korban tewas.
Rusia menetapkan hari ini menjadi hari berkabung di tengah kesedihan kecelakaan tersebut. Bendera setengah tiang berkibar di seluruh negeri. Kantor berita Rusia mengatakan, pemerintah akan mengirimkan pesawat kedua untuk membawa kembali jenazah.
Metrojet Airbus A321-200 jatuh di Semenanjung Sinai pada Sabtu pagi. Pesawat jatuh 23 menit setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh menuju St. Petersburg. Semua awak dan penumpang yang berjumlah 224 orang dinyatakan tewas. Mayoritas penumpang adalah warga Rusia.
Pada Ahad (1/11), para ahli penerbangan dan tim pencari menyisir area seluas 16 ilometer persegi untuk menemukan jasad dan potongan pesawat. Pemerintah Mesir mengatakan telah menemukan 163 jasad.
Kepala Badan Penerbangan Federal Rusia, Alexander Neradko menduga pesawat hancur saat terbang tinggi. Hal itu terlihat dari luasnya penyebaran fragmen pesawat tersebut.