REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kebakaran hebat yang melumat gedung sayap kanan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Ahad (1/11) kemarin turut menghanguskan dokumen perusahaan sawit yang beroperasi di Kalimantan Tengah. Dokumen dan data penting perusahaan sawit tersimpan di Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Kalteng yang berada di lantai dasar gedung. Api juga membakar bagian Biro Keuangan.
"Perusahaan sawit yang urus Biro Ekonomi. Tapi ada back up data di Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan perusahaan yang bersangkutan. Jadi meski terbakar data masih disimpan di SKPD," ujar Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Kalteng, Yuman P Ranan, Senin (2/11).
Api yang melahap gedung dua lantai ini dengan cepat menghanguskan seluruh bagian gedung hanya dalam kurun waktu 15 menit. Yuman mengaku, sejumlah dokumen penting yang habis terbakar adalah dokumen gaji pegawai, dokumen SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), dan dokumen keuangan lainnya. Namun Yuman menegaskan kegiatan administrasi tidak akan terganggu karena seluruh back up dokumen tersimpan di SKPD.
"Dokumen dan data juga ada di Bappeda. Di Taspen juga ada. Memang banyak dokumen penting lainnya," ujar Yuman.
Yuman mengaku kaget dengan insiden kebakaran tersebut. Dia mengaku, berdasarkan pengakuan salah satu bawahannya, terdapat saksi yang melihat api merambat dengan cepat melalui corong pendingin udara (AC) sentral. Meski demikian, Yuman menyerahkan seluruh proses investigasi dan pengusutan masalah ini kepada pihak kepolisian.
"Saya kaget, 15 menit saja habis. Cepat sekali. Kantor kami akhirnya pindah sementara di Aula Bappeda," ujar Yuman.
Kebakaran di Kantor Gubernur Kalimatan Tengah terjadi pada Ahad kemarin. Setidaknya 13 unit kendala kebakaran diturunkan untuk memadamkan api. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, hingga Senin (2/11), pihak pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan karena asap masih muncul dari beberapa ruangan dari lantai dua.