REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Purwakarta hingga saat ini masih belum tersentuh aliran listrik. Padahal, elektrifikasi di wilayah tersebut sudah cukup tinggi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, setidaknya masih ada 4.000 KK yang belum menikmati listrik di kabupaten tersebut. Sebagian besar merupakan keluarga miskin yang berada di perdesaan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dedi akan menyelesaikan program listrik desa (lisdes) yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Dia menyatakan pada 2016, tidak ada lagi rumah di Kabupaten Purwakarta yang tidak teraliri listrik.
“Tahun depan, seluruh warga harus sudah menikmati listrik,” kata Dedi, Senin (2/11).
Elektrifikasi listrik di wilayah itu saat ini sudah cukup tinggi, bahkan melebihi Jakarta. Persentase elektrifikasinya mencapai 99 persen.
Pemerintah kabupaten (pemkab) sangat peduli dengan persoalan listrik ini, sehingga anggaran untuk lisdes pun terus ditingkatkan. Selain itu, jumlah KK yang ditargetkan pun meningkat seiring dengan besarnya anggaran.
Jika dulu sebelum 2008 kuota untuk lisdes hanya 1.000 KK per tahun, sejak tujuh tahun terakhir, pemkab sudah memasang 50 ribu sambungan listrik. Mayoritas KK yang mendapatkan sambungan itu adalah yang berada di dekat Waduk Jatiluhur dan Cirata yang merupakan salah satu penghasil listrik terbesar untuk Jawa-Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Purwakarta, Akun Kurniadi, mengatakan, anggaran untuk program lisdes kali ini mencapai Rp 6 miliar. Bila program lisdes selesai, pemkab akan fokus pada penataan listrik di perkotaan.
Nantinya, kabel-kabel listrik wilayah kota tak lagi berseliweran di atas, melainkan tertata di bawah tanah. “Rencananya, kami akan membuat terowongan bawah tanah untuk penataan jaringan listrik perkotaan,” ujar Akun.