REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang perempuan di Australia Barat menderita kerugian 300 ribu dolar AS (sekitar Rp 3 miliar) akibat percaya pada orang bernama Allan McCarty di Facebook, yang mengaku sedang mencari jodoh.
Belakangan terungkap akun atas nama Allan McCarty itu palsu dan dibuat oleh sindikat penipu di Nigeria.
Lembaga perlindungan konsumen Australia Barat yang menyelidiki kasus ini, kemudian menemukan dua perempuan lain yang menjadi korban McCarty, seorang asal New South Wales yang tertipu 50 ribu dolar AS dan seorang lainnya asal Tasmania, namun jumlah kerugian tidak disebutkan.
Gary Newcombe dari lembaga perlindungan konsumen menjelaskan, ketiga perempuan ini secara terpisah mengaku terlibat "cinta" dengan Allan McCarty secara online.
"Selain akun Facebook, juga ada website atas nama Allan McCarty, yang mengaku sebagai desainer interior asal Skotlandia, namun sekarang bermukim di Australia," katanya.
Lembaga perlindungan konsumen memperkirakan mungkin saja jumlah perempuan yang menjadi korban jauh lebih banyak.
"Ini tipikal penipuan kencan online, fotonya cukup menggoda," katanya.
Menurut Newcombe, pemilik foto yang disalahgunakan itu kini telah diketahui merupakan warga Amerika yang sedang menderita penyakit kanker. Pihak berwajib Australia berupaya menghubungi beberapa kali namun belum berhasil.
"Kami mengetahui pria dalam foto itu benar-benar ada. Dia tinggal di California," kata Newcombe. "Tampaknya foto-fotonya dicuri oleh penipu online."
Perempuan Australia Barat itu sendiri mengaku percaya dia sedang "menjalin hubungan cinta" tidak lama setelah menerima pertemanan yang diajukan akun pria tersebut di Facebook.
Korban mengaku telah mengirimkan dana untuk mendukung bisnis "kekasihnya" itu, baik melalui akun bank di Amerika atau di Dubai sesuai permintaan "sang kekasih".
Belakangan diketahui aliran dana tersebut terlacak ke sejumlah akun bank di Afrika Barat. Website bisnis yang palsu itu, juga menggunakan alamat URL dengan nama Allan McCarty, namun belakangan diketahui terdaftar dengan menggunakan komputer dan alamat email di Nigeria.
Sindikat penipu asal Nigeria juga diperkirakan telah mempergunakan foto-foto yang sama untuk akun Facebook atas nama Brian Scott.
Sejak 2011, banyak perempuan di Australia Barat menjadi korban "kekasih online" dengan nilai kerugian mencapai 37 juta dolar AS (Rp 370 miliar).