REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Pemimpin Muslim Uganda hidup penuh kekhawatiran. Jumlah pembunuhan yang menargetkan imam Muslim di Uganda terus mengalami peningkatan.
Salah satu legislator Uganda, Al-Hajj Latif Ssebagala, mengaku polisi parlemen sedang berupaya memberikan pengamanan terhadap dirinya. Ssebagala sedang melakukan umroh ketika ia pertama kali dikabari mendapat pengamanan dari aparat kepolisian.
"Ketika saya bertanya kepada polisi parlemen tentang perlindungan yang diberikan kepada saya, mereka mengatakan telah mendapat informasi ada orang membuntuti saya untuk alasan yang tidak diketahui," kata Ssebagala seperti dikutip Onislam.net, Senin (2/11).
Dalam sebuah surat yang dikirimkan direktur polisi parlemen, Ssebagala ditawari dua orang polisi ayang akan bertugas untuk melindunginya. Namun, menurut aparat kepolisian, Ssebagala tidak masuk dalam daftar pembunuhan yang tengah beredar di antara para pemimpin Muslim.
Ssebagala mengakui bahwa umat Islam di Uganda adalah kelompok yang sangat rentan. Sebelumnya, selama dua tahun terakhir ini beberapa ulama Muslim terkemuka telah dibunuh. Beberapa ulama lainnya berhasil melarikan diri dari upaya pembunuhan.