REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Maskapai Rusia Kogalymavia menyebut faktor eksternal sebagai penyebab jatuhnya pesawat mereka di Semenanjung Sinai, Sabtu (31/10). Tragedi itu menewaskan 224 penumpang dan kru pesawat.
‘’Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah bahwa kecelakaan itu karena pengaruh eksternal,’’ ujar seorang pejabat senior maskapai penerbangan Kogalymavia seperti dikutip laman BBC, Selasa (3/11).
Saat konferensi pers di Moskow, wakil direktur maskapai Alexander Smirnov mengesampingkan kegagalan teknis dan kesalahan pilot. "Tidak ada kombinasi seperti kegagalan sistem yang bisa menyebabkan pesawat hancur di udara," ujarnya.
Penyelidikan kecelakaan oleh pakar penerbangan lewat data kotak hitam pesawat ini belum memberikan kesimpulannya. Kepala Badan Penerbangan Federal Rusia Aleksandr Neradko mengatakan, terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat itu. "Ini semacam pembicaraan yang tidak didasarkan pada fakta-fakta yang tepat," katanya di TV Rusia.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi dalam sebuah wawancara dengan BBC mengatakan, terlalu dini mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Dia menyebut klaim dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bahwa mereka yang menjatuhkan pesawat merupakan propaganda. "Ini adalah salah satu cara untuk merusak stabilitas dan keamanan Mesir dan citra Mesir," katanya.
Direktur intelijen nasional Amerika Serikat (AS) James Clapper, mengatakan belum ada bukti langsung keterlibatan teroris dalam insiden pesawat itu.