REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anggota DPRD Bali Cokorda Gede Asmara Putra mendesak pemerintah atau instansi terkait melakukan audit keuangan dan pemantauan terhadap yayasan panti asuhan dan sejenisnya. Desakan itu dinilainya penting dalam upaya transparansi kepada publik, karena banyak lembaga yang memberi donasi untuk yayasan tersebut.
"Pemerintah perlu melakukan pengawasan terhadap yayasan atau panti asuhan, sebab ditengarai banyak pengelola lembaga tersebut tidak transparansi dalam pengelolaan, termasuk juga diduga penghuni panti asuhan mendapatkan makanan yang tidak memenuhi standar, padahal yayasan itu terus mendapatkan donasi," katanya di Denpasar, Selasa (3/11).
Menurut anggota Komisi IV DPRD Bali, pengurus atau pengelola yayasan maupun panti asuhan wajib melakukan pelaporan kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial. Karena dinas tersebutlah yang paling berkaitan dengan masalah ini.
Dia mengatakan, dengan pengawasan dan audit keuangan yang dilakukan oleh instansi terkait, maka transparansi kepada publik akan memberi kepercayaan kepada masyarakat atau lembaga yang ingin melakukan donasi. Politikus Partai Demokrat itu mengatakan selama ini masih ada keraguan sejumlah lembaga untuk menyalurkan dana kepedulian sosial kepada yayasan maupun panti asuhan. "Sebab banyak yayasan kurang transparan dalam penggunaan dana hasil dari pengumpulan donasi," ujarnya.
Asmara mengatakan banyak orang peduli dengan panti asuhan, seperti panti asuhan anak penyandang cacat. Namun dari pemantauan masih ada anak-anak penyandang cacat yang kurang mendapat perhatian sesuai dengan prosedur. Padahal dari pemerintah sendiri sudah menganggarkan dana untuk membantu anak-anak tersebut.
Dia mengharapkan dengan kondisi seperti inilah para pengurus atau pengelola yayasan atau panti asuhan untuk melakukan transparansi kepada publik.Sehingga kepedulian masyarakat bisa menyalurkan donasinya ke panti tersebut.
"Kalau yayasan atau panti asuhan terbuka dalam manajemen keuangan dan pengelolaan, saya yakin masyarakat atau lembaga akan menyalurkan donasi atau CSR ke panti asuhan. Karena itu saya menyarankan kepada panti asuhan transparan dalam manajemen pengelolaan," katanya.