REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Polisi Turki pada Selasa (3/11) menahan 35 tersangka, termasuk pejabat dan petinggi polisi, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pendukung Fethullah Gulen, ulama berpusat di AS, yang dituduh merencanakan penggulingan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kantor berita swasta Dogan melaporkan polisi Turki merazia beberapa alamat di kota pesisir barat, Izmir. Gerakan itu muncul setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pendukung Erdogan kembali berkuasa dengan meraih hampir setengah dari jumlah suara dalam pemilihan umum pada Ahad.
Pemerintahan AKP diharapkan mempercepat upaya membersihkan Turki dari pengikut ulama Turki terasingkan, Fethullah Gulen.
Gulen, mantan sekutu Erdogan, yang berubah menjadi musuh dan tinggal di Amerika Serikat dituntut dengan tuduhan mengelola kelompok teroris yang meluncurkan penyelidikan pada lingkar dalam presiden Turki pada 2013. Dia dijadwalkan untuk menjalani persidangan tanpa kehadiran pada Januari.
Erdogan menuduh Gulen berusaha menggulingkan dia dengan membujuk sekutu di Kepolisian Turki dan peradilan untuk meluncurkan penyelidikan luas dalam korupsi pemerintah pada Desember 2013, yang menyebabkan pengunduran diri empat menteri.
Pemerintah Turki merespon dengan membersihkan kepolisian dan peradilan dari elemen-elemen pro-Gulen dan menangkap beberapa editor berita dan pengusaha yang dianggap pendukung Gulen.