Selasa 03 Nov 2015 19:29 WIB

PKS: Kritik adalah Vitamin Bagi Pemerintah

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman saat memberikan keterangan Pers terkait pencanangan gerakan nasional tanggap asap PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman saat memberikan keterangan Pers terkait pencanangan gerakan nasional tanggap asap PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 pada Selasa (3/11) di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat.

Dalam kegiatan itu, Presiden PKS, Sohibul Iman mengatakan, pemerintah tak perlu cemas dengan adanya kritik atau masukan dari pihak oposisi.

"Kritik itu adalah vitamin bagi pemerintah," kata Sohibul saat menyampaikan pidato politik di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat pada Selasa (3/11).

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat menerima masukan dengan baik demi kebaikan bersama. Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan PKS adalah terkait kebijakan fiskal.

Upaya pemerintah menaikkan ruang fiskal, misalnya, dipuji oleh Sohibul. Namun, ia menilai pemerintah belum menunjukkan upaya menangkal penurunan daya beli masyarakat akibat kebijakan itu.

"Akibatnya, selama delapan bulan pertama pemerintahan Jokowi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin naik sebesar 860 ribu orang. Ini masalah serius yang harus dipikirkan," jelasnya.

Selain itu, menurutnya, ide pembentukan pansus asap tersebut bukanlah upaya Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjatuhkan pemerintah. Karena, pansus asap dicetuskan untuk membantu pemerintah menangani masalah karhutla yang telah terjadi hingga hampir 20 tahun.

"Kami memposisikan diri pada posisi loyal," ucapnya.

Itu artinya, PKS tetap setia kepada kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu PKS pun terus memberikan masukan dan kritik kepada pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement