REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia (LI) melaporkan semua kegiatannya ke Federasi Internasional Asosiasi Sepakbola (FIFA) yang tengah di Indonesia guna membantu mengurai permasalahan persepakbolaan nasional yang vakum karena mendapatkan sanksi FIFA pasca-dibekukan Pemerintah.
"Kita semua ingin mencari jalan keluar dari sanksi. FIFA juga meminta pendapat, makanya kami menjelaskan status saat ini, termasuk perkembangan kompetisi profesional sejak lima tahun lalu," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, usai bertemu perwakilan FIFA di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa (3/11).
Dalam pertemuan yang juga diwarnai tanya jawab itu, menurut dia, pihaknya juga menjelaskan pasang surut pelaksanaan kompetisi, termasuk saat memasuki masa sulit pada 2011-2013 sehingga akhirnya permasalahan dua kompetisi tuntas melalui unifikasi pada 2014.
Terkait laporan yang diberikan, menurut dia, FIFA memahami kondisi saat ini, sehingga memrlukan formula tepat untuk menyelesaikan persepakbolaan nasional yang saat ini vakum karena mendapatkan sanksi.
"Saat ini tengah dicari formulasi yang cocok untuk mensinergikan inisiatif PSSI, pemerintah, dan FIFA. Seperti diketahui, saat ini terjadi tumpang tindih wewenang antara pemerintah melalui BOPI dan PSSI selaku federasi," katanya.
Pria asal Ngawi,Jawa Timur, itu menjelaskan, mensinergikan PSSI dengan pemerintah bagi FIFA merupakan barang mahal. Namun, pada pertemuan tersebut FIFA sempat berdialog tentang pemerintah, BOPI hingga UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).
"Kami ceritakan semuanya sampai kondisi ini yang tidak bisa dieksekusi. Bahkan, kami telah menyiapkan opsi jika kompetisi bisa segera digelar. Kompetisi ini juga disesuaikan dengan agenda lainnya," katanya.
Saat bertemu perwakilan FIFA, PT Liga Indonesia berharap dapat segera menggelar kompetisi agar Indonesia dapat mengikuti Piala AFF 2016.
Salah satu opsi adalah menggelar kompetisi pada Februari 2016 dan berakhir Oktober. Selain itu, ada opsi pula kompetisi pada September. Namun, dengan syarat sanksi dicabut FIFA.
Perwakilan FIFA sebelum bertemu dengan PT Liga Indonesia sudah melakukan pertemuan dengan PSSI. Bahkan, setelah itu langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Selain itu juga bertemu dengan perwakilan pemain hingga media massa.