REPUBLIKA.CO.ID, -- Sejarah 50 tahun penerbangan antariksa manusia telah mencapai satu lagi tonggak sejarah hari Senin (2/11) dengan ulang tahun ke-15 astronot tinggal di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.
Lebih dari 220 orang yang mewakili 17 negara telah terbang dalam ISS sejak astronot Amerika William Shepherd dan kosmonot Rusia Sergei Krikalev dan Yuri Gidzenko pertama kali terbang ke stasiun itu, yang pada waktu itu hanya mempunyai tiga ruangan bekerja.
Beberapa tahun penerbangan ulang-alik antariksa Amerika mengangkut berbagai bagian ke laboratorium yang mengorbit dan bernilai 100 miliar AS itu, yang sekarang mempunyai massa hampir 1 juta pon dan mempunyai ruangan berudara dengan tekanan sebesar satu pesawat Boeing 747.
Ulang tahun tersebut tiba sementara komandan Amerika Scott Kelly dan kosmonot Rusia Mikhail Kornienko berada setahun penuh dalam ISS. Para ilmuwan akan meneliti pengaruh ketiadaan berat, radiasi, dan isolasi terhadap tubuh manusia dalam penerbangan antariksa yang berlangsung lama, sebagai persiapan untuk penerbangan berawak ke Mars di masa depan.
“Stasiun antariksa benar-benar sebagai jembatan,” kata astronot Amerika Ljell Lindgren kepada para wartawan hari Senin. “Itu adalah suatu tempat percobaan bagi teknologi yang kita butuhkan untuk mengembangkan dan memahami untuk mencapai penerbangan yang berhasil ke Mars.
Direktur NASA Charles Bolden mengatakan ISS hendaknya dianggap sebagai cetak-biru bagi kerja sama damai sedunia.