Rabu 04 Nov 2015 10:55 WIB

692 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan

Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad  (25/10)
Foto: ANTARA FOTO/Lalu Edi
Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (25/10)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sebanyak 692 jadwal penerbangan domestik dan internasional di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, terpaksa dibatalkan sebagai dampak erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Bandara kita saat ini sudah terpapar dengan debu vulkanik dari erupsi Barujari," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Yusfandri Gona, Rabu (4/11).

Menurut dia, pembatalan ratusan penerbangan itu mulai saat bandara ditutup pada Selasa (3/11) hingga Kamis (5/11) sekitar pukul 08.45 Wita. Dia menjelaskan jumlah penerbangan yang dibatalkan itu terdiri dari 183 jadwal kedatangan dan 189 keberangkatan untuk rute domestik.

Sedangkan untuk rute internasional, selama tiga hari penutupan itu sebanyak 157 jadwal kedatangan dan 163 jadwal keberangkatan pesawat terpaksa dibatalkan.

Selain itu, pada Rabu ini sebanyak lima jadwal penerbangan internasional terpaksa harus dialihkan ke Cengkareng dan Surabaya yakni Singapore Airlines, SQ-948 rute Singapura-Denpasar, AirAsia, AWQ-833 rute Bangkok-Denpasar, Garuda Indonesia GA-857 rute Hong Kong-Denpasar dan Emirates 398 rute Dubai-Denpasar yang semuanya dialihkan ke Cengkareng. Satu penerbangan lainnya dialihkan ke Bandara Juanda di Surabaya yakni AirAsia 545 rute Perth-Denpasar.

Tak hanya itu, sebanyak tiga pesawat terpaksa kembali ke bandara asal atau return to base (RTB) yakni KLM 835 rute Singapura-Denpasar, MXD-308 rute Kuala Lumpur-Denpasar dan AXM-374 rute Kuala Lumpur-Denpasar.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement