REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Situs purbakala Gua Pawon yang berada di kawasan karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam punah. Hal itu disebabkan karena aktivitas penambangan kapur di sekitar yang terjadi secara masif.
"Padahal jika bisa dilindungi, situs tersebut bisa menjadi laboratorium lapangan, untuk pembelajaran. Karena ini bisa jadi tempat belajar warga Indonesia, dan dunia," ujar Ketua Masyarakat Geografi Indonesia T Bachtiar, di Gedung YPK Bandung, Selasa (3/11) petang.
Menurutnya, situs Gua Pawon tersebut semacam perpustakaan dan laboratorium lapangan. Gua Pawon sendiri, kata dia, sebelumnya sudah dijadikan kawasan cagar lindung arkeologi pasca ditemukan kerangka manusia purba pada 2009.
Ada juga temuan tulang kaki manusia memiliki panjang 20-30 sentimeter. Usia tulang tersebut diperkirakan dengan manusia Pawon. Diduga masih akan ada temuan lainnya.
Jika penambangan kapur terus terjadi, kata Bachtiar, Ia khawatir akan menghilangkan situs bersejarah tersebut. Karena, sudah sangat parah sekali dan penambangan berjalan terus.
"Kalau liat dari pengakuan memang ada izin juga," katanya.
Ia melanjutkan, untuk menghindari situs tersebut tergerus, karena keserakahan manusia pemerintah setempat harus bisa tegas memberikan zonasi yang diperbolehkan dan tidak.
"Dan itu harus tegas. Harus dipilih mana yang bagus. Jadi misalnya di Citatah ada bebeberapa bukit yg harus dilindungi. Di luar itu boleh ditambang," jelasnya.