REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kunjungan Menkopolhukam dan Mendagri ke Kefamenanu ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu siang disambut gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) namun tidak berpotensi tsunami.
Dilaporkan suasana kunjungan Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Rabu praktis tegang lantaran getaran gempa itu sekitar satu menit menguncang Kefamenanu.
Seperti disiarkan laman BMKG.go.id itu, gempa dengan kedalaman 89 kilometer (km) itu berpusat pada 8.20 LS - 124.94 BT dengan sebaran pada titik 28 km Timur Laut ALOR-NTT, 122 km Barat Laut BELU-NTT, 139 km Timur Laut Timor Tengah Utara-NTT, dan pada 266 km TimurLaut Kupang-NTT, serta 2.025 km Tenggara Jakarta.
Seperti diberitakan Pos Kupang dari Kefamenanu, bahwa setelah helikopter turun di lapangan Oemanu Pukul 11. 20 Wita, rombongan Menkopolhukam dan Mendagri melanjutkan ke Balai Binmaffo yang terletak sekitar 100 meter arah timur lapangan Oemanu.
Tujuannya untuk melakukan arahan umum Menko Polhukam dan Mendagri kepada pemerintah daerah, SKPD, KPUD dan Jajaran, Panwaslu dan jajaran, Kapolres TTU dan dan jajaran, serta Dandim 1618 TTU dan jajaran.
Tepat pukul 11.45 Wita, sekejab seng Balai Biinmaafo bergetar. Terdengar bunyi getaran seng. Lampua neon yang tergantung dalam aula terayun santai. Saat itu, Kapolres TTU, AKBP Roby M. Samban, S.Ik, dan Dandim 1618 TTU Letkol Arm. Dodi diantar keluar dari pintu Balai Biinmaffo sebelah barat.
Saat itu sedang berlangsung pemaparan Sekda TTU, Yakobus Taek Amfotis. Kemenhumkam Luhut Binsar Panjaitan dan Mendagri Tchajo Kumolo serta Gubernur NTT Frans Lebu Raya duduk persis di bagian depan ruangan tenang-tenang saja. Suasana di luar Balai Biinmaffo riuh ketakutan dan suasana gempa itu berlangsung cepat.