REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (KNSI) mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mengalokasikan dana Rp 15 triliun untuk nelayan pada APBN 2016. Melalui anggaran tersebut, HNSI berharap para nelayan mampu menggali potensi tangkapan ikan.
Menurut Ketua Umum HNSI Dr Yussuf Solichien, selama ini nelayan Indonesia hanya mampu memroduksi ikan sebanyak 12 juta ton per tahun. Jumlah produksi ikan itu diperoleh dari hasil budi daya sebanyak tujuh juta ton dan tangkapan di laut sebanyak lima juta ton.
Jumlah produksi ikan itu, ungkap dia, tidak sepadan dengan luas lautan Indonesia yang mencapai 5,8 juta kilometer (km). Sementara Jepang yang hanya memiliki luas laut 1,8 juta km, papar dia, mampu menghasilkan 60 juta ton ikan per tahun. ‘’Masih banyak potensi yang belum tergali,’’ ujarnya dalam Musda HNSI Provinsi Jabar ke-6 di Bandung, Selasa (4/11).
Kata Yussuf, political will pemerintah pun sangat dibutuhkan dalam menopang kesejahteraan nelayan. Di bawah kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pihaknya memiliki harapan besar dalam merealisasikan kesejahteraan nelayan.
Yussuf mengaku optimistis, KKP akan mengakomodasi aspirasi para nelayan. Pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan KKP dalam menyiapkan proses pemberdayaan para nelayan.